
I NYOMAN BUDI ARTAWAN resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam siding promosi doktor pada Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 24/04/2025.
Judul disertasi I NYOMAN BUDI ARTAWAN Nilai-Nilai Saprahan Sebagai Resolusi Konflik SARA Dalam Masyarakat Melayu Pontianak Dalam Perspektif Hukum Islam.
Disertasi ini membahas dua hal utama: 1) Sejauh mana nilai-nilai Saprahan mencerminkan prinsip-prinsip hukum Islam dalam menyelesaikan konflik?, 2) Bagaimana pendekatan nilai-nilai Saprahan dan hukum Islam dalam menangani konflik SARA dalam masyarakat Melayu Pontianak? Dan 3). Bagaimana kearifan lokal memengaruhi pemahaman dan praktik nilai-nilai Saprahan sebagai resolusi konflik SARA di Pontianak?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Socio-legal, Penelitian sosio-legal ini ingin mengkaji dan menganalisis norma-norma yang mempunyai relevansi dengan nilai-nilai saprahan sebagai resolusi konflik SARA dalam masyarakat melayu pontianak dalam perspektif hukum islam.
Masyarakat Melayu Pontianak menggunakan nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi saprahan sebagai sarana untuk menyelesaikan konflik di luar ranah hukum formal. Tradisi saprahan menjadi bentuk resolusi konflik yang diterapkan secara lokal, dengan tujuan memelihara persatuan dan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara di Kota Pontianak. Dalam konteks ini, konsep hukum Islam dapat menjadi tambahan perspektif yang bernilai.

Hukum Islam mengajarkan prinsip keadilan, perdamaian, dan penyelesaian konflik secara baik dan berkeadilan. Dengan memperdalam pemahaman akan nilai-nilai hukum Islam, masyarakat Pontianak dapat mengintegrasikan aspek-aspek tersebut ke dalam tradisi saprahan mereka, sehingga resolusi konflik dapat berlangsung sesuai dengan nilai-nilai keadilan Islam. Diperlukan upaya sosialisasi yang menyeluruh dalam mengkomunikasikan transformasi nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi saprahan, sejalan dengan konsep hukum Islam. Hal ini bertujuan untuk memperkuat harmoni sosial, meningkatkan kesadaran akan keadilan, serta memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat Pontianak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai Saprahan sebagai warisan budaya Melayu Pontianak menawarkan implikasi positif yang signifikan dalam upaya menyelesaikan konflik SARA dan membangun masyarakat yang harmonis. Dengan mengatasi tantangan dan memperkuat upaya pelestarian dan penerapan nilai-nilai Saprahan, masyarakat Melayu Pontianak dapat menjadi teladan bagi masyarakat lain dalam mewujudkan perdamaian dan keharmonisan sosial. Kesamaan nilai-nilai Saprahan dan hukum Islam dalam penyelesaian konflik memiliki implikasi positif yang signifikan bagi masyarakat Melayu Pontianak dan masyarakat secara global. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, masyarakat dapat membangun perdamaian, harmonis sosial, dan masyarakat yang inklusif dan adil.
#DIRS3