
Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar – 20 Mei 2025.
Ujian promosi doktor kembali digelar di Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dalam suasana yang penuh semangat intelektual dan spiritual. Kali ini, Misbahuddin Amin, mahasiswa Program Doktor , berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Implementasi Pendidikan Berbasis Digital dalam Pembinaan Akhlak Mulia pada Santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Kabupaten Bone” di hadapan para tim penguji (Promotor dan kopromotor masing-masing: Prof. Dr. H.A. Mardjuni, M.Pd., Dr. Hj. Yuspiani, M.Pd.., dan Dr. KH. Afifuddin, MA,) serta undangan yang memenuhi ruangan aula Promosi.

Sidang terbuka ini dipimpin langsung oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag., yang bertindak sebagai ketua sidang. Dalam sambutannya, Prof. Hasyim menyampaikan bahwa topik yang diangkat oleh promovendus sangat relevan dengan tuntutan zaman, sekaligus memperlihatkan bagaimana nilai-nilai akhlak tetap dapat dibina dalam era digital.
Akhlak Mulia dalam Sentuhan Teknologi
Dalam pemaparannya, Misbahuddin Amin menjelaskan bahwa penelitiannya bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan berbasis digital dapat menjadi sarana efektif dalam membentuk akhlak mulia di kalangan santri. Penelitian ini dilakukan secara langsung di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung, Kabupaten Bone.
Ia memaparkan bahwa penerapan digitalisasi dilakukan melalui pengajian daring, penggunaan smart TV dalam kelas, serta pengawasan berbasis CCTV. Teknologi ini bukan hanya menjadi alat bantu, tetapi telah terintegrasi dalam sistem pembinaan karakter pesantren.
“Digital bukan musuh moralitas. Justru dengan pendekatan yang tepat, ia bisa menjadi mitra dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, hingga sikap moderat pada santri,” tegas Misbahuddin dalam presentasinya.
Kurikulum Pesantren yang Inovatif
Penelitian ini juga mengungkap bahwa sistem pendidikan di pesantren tersebut menggabungkan Kurikulum Kepondokan dengan Kurikulum Merdeka, kemudian diintegrasikan dengan berbagai media digital. Hal ini menciptakan ekosistem pembelajaran yang modern tanpa kehilangan nilai-nilai tradisi pesantren.
Misbahuddin menggarisbawahi bahwa pendekatan pembinaan akhlak dalam konteks ini tidak hanya berlandaskan aspek pedagogis, tetapi juga memadukan pendekatan teologis dan sosiologis. Hasilnya, santri menunjukkan peningkatan dalam sikap jujur, disiplin, dan saling menghargai.
Apresiasi Akademik
Para penguji memberikan apresiasi terhadap pendekatan holistik yang digunakan dalam penelitian ini, serta kontribusinya terhadap pengembangan model pendidikan pesantren berbasis digital. Disertasi ini dinilai tidak hanya kuat secara metodologis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap dunia pendidikan Islam di era revolusi teknologi.
Setelah sesi tanya jawab dan tanggapan akademik yang berlangsung dinamis, Misbahuddin Amin dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude, dan resmi menyandang gelar doktor.
Harapan untuk Dunia Pesantren
Menutup sidang, Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag., berharap agar penelitian ini menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk terus berinovasi dalam pembinaan karakter, tanpa harus kehilangan akar nilai-nilai keislaman.
“Transformasi digital tidak boleh berhenti pada aspek teknis. Ia harus menyentuh jiwa, akhlak, dan semangat keilmuan santri kita,” pungkasnya.
#DIRS3