di.s3@uin-alauddin.ac.id +62-411-841-879

Dr. Mulyono Resmi Raih Gelar Doktor di Pascasarjana UIN Alauddin: Inovasi Perangkat Literasi Numerasi dari Papua Barat Daya untuk Indonesia

Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 17 Juli 2025 — PPs UIN Alauddin Makassar kembali mencetak doktor baru. Adalah Mulyono, dosen sekaligus peneliti pendidikan dari Papua Barat Daya, yang berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor di Aula Pascasarjana UIN Alauddin. Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag., selaku Ketua Sidang.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Literasi Numerasi Terintegrasi dengan Keterampilan Abad 21 pada MI Al-Ishlah Kota Sorong Papua Barat Daya”, Mulyono menghadirkan inovasi pendidikan berbasis kebutuhan lokal dengan standar global. Disertasi ini memukau para penguji karena tak hanya memuat temuan akademik yang kuat, namun juga menawarkan solusi praktis bagi penguatan literasi numerasi di tingkat pendidikan dasar, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Dengan menggunakan metode Research and Development (R&D) model Plomp yang terdiri dari lima fase—Investigasi Awal, Desain, Konstruksi, Evaluasi-Revisi, hingga Implementasi—Mulyono merancang modul pembelajaran literasi numerasi yang menyatu dengan keterampilan abad ke-21. Modul tersebut dirancang agar selaras dengan gaya belajar peserta didik MI yang cenderung audio-visual, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

Data penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pengembangan perangkat ini sangat tinggi: 85% dari guru dan 86,7% dari peserta didik menyatakan perangkat tersebut sangat dibutuhkan. Validasi ahli terhadap isi, media, dan bahasa menunjukkan hasil memuaskan, dengan persentase di atas 80%, menandakan bahwa modul ini telah memenuhi standar kelayakan sebagai bahan ajar.

Tak hanya valid, modul ini juga terbukti praktis dan efektif. Respons guru mencapai 85,17%, sedangkan peserta didik memberikan nilai kepraktisan sebesar 86,17%. Peningkatan hasil belajar juga signifikan: nilai rata-rata post-test meningkat dari 57,95 menjadi 80,6 dengan N-Gain sebesar 0,69, menunjukkan bahwa modul tersebut berhasil meningkatkan pemahaman numerasi serta mendorong kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

Dengan temuan tersebut, Mulyono menegaskan bahwa pendidikan berkualitas bisa tumbuh dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) jika didukung oleh inovasi yang tepat sasaran. “Saya berharap, modul ini bisa menjadi contoh bahwa pendidikan yang inklusif, kontekstual, dan berorientasi masa depan bisa lahir dari Sorong untuk Indonesia,” ungkapnya dalam sesi akhir ujian.

Sidang promosi doktor ini turut dihadiri para guru besar, dosen, mahasiswa, dan tamu undangan yang memberikan apresiasi atas kontribusi ilmiah Mulyono. Gelar doktor yang diraihnya tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga inspirasi bagi para pendidik di seluruh penjuru neger.

#DIRS3

Leave a Reply