Pascasarjana Online- Ahmad Yani Dosen IAIN Pare-Pare berhasil meraih gelar doktor dalam bidang sejarah peradaban islam. Dia berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul, “Dinamika Sosial-Politik Masyrakat Bugis-Makassar Pasca Perjanjian Bungaya Abad Ke-17.”
Dalam kesempatan itu Dia memaparkan tujuan dan hasil risetnya di Ruang Aula PPG UIN Alauddin Makassar, Jln Bonto Tannga Kompleks Pesantren Madani Pao-Pao, Gowa, Selasa (13/02/2024).
“Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana kondisi masyarakat Bugis-Makassar pra perjanjian Bungaya, mendeskripsikan mengapa terjadi perjanjian Bungaya serta mendeskripsikan bagaimana dampak perjanjian Bungaya terhadap masyrakat Bugis-Masyrakat,” Ungkap Ahmad Yani.
Hasil penelitian ini, lanjut Dia,” terungkap bahwa keberlangsungan perang Makassar yang diakhiri dengan perjanjian bungaya bukan semata-mata karena persaingan keduanya dalam pelayaran dan perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Maluku, namun ada faktor yang lain yaitu kondisi internal masyarakat Bugis-Makassar dan Fakta Geografis.” Kata Ahmad Yani.
“Pasca perjanjian Bungaya itu, masyarakat Bugis-Makassar merespon secara berbeda-beda. Ada yang menerima perjanjian itu sebagai bentuk kekalahan dan takdir dari Allah SWT dan adapula yang meninggalkan Sulawesi Selatan bahkan ada yang berniat tetap melanjutkan perlawanan terhadap VOC”, kata Dosen IAIN Pare-Pare itu.
Terakhir Dia, menyampaikan harapan dari hasil riset itu adalah “untuk memperkaya wawasan historis tentang sejarah lokal Sulawesi Selatan dan kompleksitas hubungan antarnegara pada masa lampau. Kemenangan VOC memiliki dampak perubahan besar terhadap masyarakat Bugis-Makassar.” Tutup Ahmad Yani.
Sekedar diketahui Ahmad Yani menjadi lulusan Doktor yang ke-1158 di UIN Alauddin Makassar dengan predikat sangat memuaskan.
Penulis: Najamuddin.