di.s3@uin-alauddin.ac.id +62-411-841-879

Alfiansyah Anwar Raih Gelar Doktor di Pascasarjana UIN Alauddin: Bedah Etika Komunikasi Penyiaran dalam Program Komisi Khusus Islami TV Peduli Parepare

Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar – 28 Mei 2025 – Alfiansyah Anwar resmi meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya dalam ujian promosi doktor yang digelar pada Rabu, 28 Mei 2025, di aula Pascasarjana UIN Alauddin. Sidang promosi dipimpin langsung oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag.

Mengangkat judul “Etika Komunikasi Penyiaran terhadap Program Komisi Khusus Islami (KKI) terhadap Penanaman Pemahaman Keagamaan (Studi Kasus pada TV Peduli Parepare)”, Alfiansyah mengkaji bagaimana penyiaran pesan-pesan keislaman tetap menjaga etika komunikasi dalam dunia media yang serba cepat dan digital.

Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mendalam pada TV Peduli Parepare. Sumber data diperoleh dari wawancara langsung dengan pelaksana program dan dokumentasi literatur. Fokus utama penelitian adalah menjaga keseimbangan antara dakwah dan prinsip komunikasi etis, serta memahami dampaknya terhadap pemahaman keagamaan masyarakat.

Dalam hasil penelitiannya, Alfiansyah menjelaskan bahwa program Komisi Khusus Islami (KKI) terdiri atas tiga pilar utama: dakwah, pendidikan, dan hiburan Islami. KKI menggunakan format siaran lisan, interaktif, dan talkshow, yang memungkinkan penyampaian pesan religius secara jelas, ramah, dan partisipatif. Pemirsa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga terlibat aktif dalam dialog keagamaan yang dibangun secara profesional.

Analisis SWOT yang dilakukan menunjukkan bahwa KKI memiliki kekuatan dalam kemudahan akses dan konten yang menarik. Peluang besar terbuka untuk memperkuat kohesi sosial dan menumbuhkan kesadaran spiritual warga Parepare, terutama di tengah era digital. Namun, tantangan teknis seperti keterbatasan alat siar dan kebutuhan menjaga kualitas materi tetap menjadi perhatian penting.

Disertasi ini menegaskan bahwa penyiaran keagamaan yang etis mampu menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan mudah dipahami masyarakat. Alfiansyah berharap, hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan bagi stasiun televisi, khususnya lokal, dalam mengembangkan program keagamaan yang edukatif dan inspiratif tanpa mengesampingkan prinsip etika komunikasi.

Dengan keberhasilan ini, Alfiansyah Anwar menjadi salah satu tokoh muda yang diharapkan mampu mengintegrasikan ilmu komunikasi, penyiaran, dan dakwah secara harmonis dalam era media modern. Sidang promosi berjalan lancar dan penuh apresiasi dari para penguji serta tamu undangan yang hadir.

Utiq

Leave a Reply