
Sardo M Perdamean Sibarani resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam siding promosi doktor pada Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 24/04/2025
Judul disertasi Sardo M Perdamean Sibarani, Transformasi Konflik Berbasis Tradisi Lisan Di Kalimantan Barat (Perspektif Hukum Islam)
Disertasi ini membahas dua hal utama: 1). Bagaimana kebudayaan masyarakat Kalimantan Barat?, 2). Bagaimana konfik yang ada di Kalimantan Barat?, 3) Bagimana pandangan Islam mengenai konflik dan tradisi lisan? Dan 4). Bagaimana tradisi lisan yang ada di Kalimantan Barat di jadikan sebagai transformasi konflik?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Socio-legal, Penelitian sosio-legal ini ingin mengkaji dan menganalisis norma-norma yang mempunyai relevansi dengan Transformasi Konflik Berbasis Tradisi Lisan Di Kalimantan Barat (Perspektif Hukum Islam).

Tradisi lisan merupakan salah satu kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Tradisi lisan di wariskan dari generasi ke generasi hal ini agar keberadaannya tidak hilang. Upaya pewarisan tradisi lisan juga bisa bermanfaat dalam upaya pewarisan nilai budaya. Tujuan pewarisan tradisi lisan adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang risiko hilangnya nilai budaya. Hali ini juga akan berdampak pada upaya meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan besar pasca terjadinya konflik yang berorientasi pada perkembangan anak dan kebutuhan anak serta bersifat aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
Revitalisasi budaya yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah upaya untuk menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat akan makna dan nilai budaya mereka, serta mengubah cara pandang mereka terhadap budaya menjadi sesuatu yang lebih aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, tradisi lisan yang awalnya dipandang sebagai seni pertunjukan atau cerita warisan yang hanya untuk dinikmati, bisa dihidupkan kembali sebagai panduan hidup yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan zaman.
Pendekatan transformasi konflik ini berfokus pada perubahan jangka panjang yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar menghentikan kekerasan dalam jangka pendek. Dengan demikian, teori ini menekankan pada pembangunan sistem yang inklusif, adil, dan berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Transformasi konflik bertumpu pada upaya menciptakan perubahan hubungan dalam konflik dan pembangunan pasca konflik, bukan mengendalikan terlebih menihilkan konflik.
#DIRS3