Prodi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 10/03/2025
Menurut Nirwan dakwah idealnya disesuaikan dengan konteks sosial masyarakat. Namun, realitas yang ditemukan, khususnya di Majene Sulawesi Barat, keterbatasan informasi sering kali menjadi hambatan bagi pendakwah dalam menyesuaikan dakwah dengan karakteristik dan kebutuhan spesifik mad’ū. Penelitian ini bertujuan menjembatani kesenjangan tersebut dengan mengembangkan prototipe aplikasi Dakwah Maps.
Nirwan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan pendekatan kualitatif interdisipliner yang mengelaborasi ilmu dakwah dengan teknologi informasi dan komunikasi. Model Four-D digunakan sebagai kerangka pengembangan, mencakup pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan pendiseminasian(disseminate).
Hasil penelitian ini meliputi: 1) Urgensi pengembangan Dakwah Maps di Majene didasarkan pada fenomena ketidaksesuaian dakwah dengan kondisi sosial-keagamaan mad’ū. Majene sebagai kota Pendidikan, potensial menjadi model digitalisasi dakwah, didukung survei yang menegaskan kebutuhan dai terhadap Dakwah Maps; 2) Tahap pendefinisian berhasil mengidentifikasi kebutuhan pemetaan dakwah di Majene dari perspektif dai dan mad’ū; 3) Tahap perancangan menghasilkan cetak biru Dakwah Maps dengan fitur utama mencakup profil dan lokasi masjid, gambaran demografi, isu prioritas, dan preferensi organisasi atau paham keagamaan; 4) Tahap pengembangan berhasil mewujudkan prototipe Dakwah Maps yang fungsional; 5) Tahap pendiseminasian difokuskan pada akademisi, praktisi dakwah, praktisi teknologi digital, dan lembaga dakwah untuk memperoleh umpan balik konstruktif.
Implikasi penelitian ini mencakup aspek teoretis-metodologis dan praktis. Secara teoretis-metodologis, penelitian ini memperkuat argumen tentang kompatibilitas teknologi modern dengan Islam dan membantah pandangan skeptis terhadap interelasi keduanya. Penelitian ini juga memperluas penerapan R&D di luar konteks industri dan pendidikan. Secara praktis, Dakwah Maps potensial menjadi alat penunjang aktivitas dakwah yang terarah dan tepat sasaran, serta dapat dijadikan acuan bagi lembaga dakwah dan pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam merumuskan kebijakan publik dan strategi pemetaan dakwah.
#DIRS3