di.s3@uin-alauddin.ac.id +62-411-841-879

Peran Kiai Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Buku AlMiftah Lil Ulum antar Imam Sanusi raih gelar Doktor

Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 14/03/2025

Judul Disertasi Peran Kiai Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Buku AlMiftah Lil Ulum di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Punggur
Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.

Penelitian ini menghadirkan tiga item rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana Perencanaan Peran Kiai dalam Meningkatkan Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Buku Al-Miftah Lil Ulum di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Punggur Kecil Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya? 2) Bagaimana peningkatan pelaksanaan Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Buku Al-Miftah Lil Ulum di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Punggur Kecil Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya? 3) Apa saja faktor penghambat dan pendukung Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Buku Al-Miftah Lil Ulum di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Punggur Kecil Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya?

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. dengan fokus penelitian di lingkungan pondok pesantren Mambaul Ulum mendeskripsikan data-data aktual yang diperoleh Sedangkan sumber data, dibagi menjadi dua, data primer dan data sekunder, adapun metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) peran kiai dalam pelaksanaan pembelajaran membaca kitab kuning, penemuan proses pembelajaran membaca kitab kuning yang kurang menarik dilakukan oleh kiai masih kaku dalam menggunakan metode Al-Miftah Lil Ulum karena dalam metode tersebut menyandingkan nadhom-nadhom dalil dengan lagu-lagu anak-anak. 2) Proses pelaksanaan pembelajaran membaca kitab kuning dengan buku AL-Miftah Lil Ulum, ingin mendeskripsikan bentuk interaksi kiai dengan santri melalui proses pembelajaran. Peran yang dilakukan oleh kiai sebagai pimpinan pondok pesantren telah melaksanakan perannya sebagai tenaga penddidik dan pengajar yang sangat aktif, namun metode yang sering dilakukan kiai dalam pelaksanaan pembelajaran membaca kitab kuning membuat santri yang belajar kurang semangat atau kurang menyenangkan dan mudah monuton, karena biasanya kiai menggunakan metode Hiwar, Kisah, Amtsal dan Metode keteladanan. Peran interaksi sosial dalam bentuk pembelajaran tersebut jika dilakukan dengan penuh motivasi dan kaya akan metode termasuk seperti metode Al- Miftah Lil Ulum sebagai sebuah metode yang sangat nyaman bagi santri dan penuh dengan uforia atau keceriaan dalam pembelajaran karena santri belajar membaca nadhom atau dalil-dalil sambil bernyanyi bahkan sambil membawa alat-alat seadanya untuk dijadikan rebana,. 3) Metode yang diterapkan ada kelebihan dan kelemahannya.

Kelebihan metode Al-Miftah Lil Ulum Singkat dan Praktis dan disampaikan dengan bahasa yang sangat singkat dan praktis. Kandungan isinya hanya mengambil poin-poin paling penting di dalam membaca kitab dan membuang poin yang tidak perlu atau bersifat pendalaman. Desain Warna didesain dengan tampilan dan kombinasi warna agar tidak membosankan dan cocok untuk anak-anak, Karena menurut penelitian, belajar dengan menggunakan warna lebih efektif untuk anak-anak dari pada hanya sekedar hitam-putih.

Metode ini dilengkapi dengan skema dan lagu yang sudah familiar ditelinga anak- anak seperti lagu “Balon ku ada lima” yang dijadikan lagu “isim-isim yang lima”. Hasilnya sangat mudah sekali bagi anak memahami dan menghafal materi Al-Miftah

Leave a Reply