di.s3@uin-alauddin.ac.id +62-411-841-879

Promosi Doktor Abdul Latief di Pascasarjana UIN Alauddin: Mengembangkan Modul Inovatif untuk Pembelajaran Kitab Kuning di Pesantren

Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar – 03 Juni 2025 — Komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan pesantren kembali dibuktikan melalui pelaksanaan ujian promosi doktor atas nama Abdul Latief, mahasiswa Program Doktor Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Ujian diselenggarakan pada Selasa, 03 Juni 2025, dan dipimpin oleh Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag., selaku Ketua Sidang dan Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

Dalam sidang terbuka yang berlangsung dengan khidmat dan nuansa ilmiah yang mendalam, Abdul Latief mempresentasikan dan mempertahankan disertasinya yang berjudul:
“Pengembangan Modul Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis al-Miftāḥ Li al-`Ulūm pada Pondok Pesantren Zubdatul Asrar NU Parepare untuk Terampil Membaca Kitab Kuning.”

Disertasi ini lahir dari kegelisahan akademik terhadap tantangan yang dihadapi santri dalam memahami teks-teks klasik berbahasa Arab (kitab kuning), yang merupakan khazanah keilmuan Islam tradisional. Dalam penelitiannya, Abdul Latief mengembangkan sebuah modul inovatif berbasis kitab “al-Miftāḥ Li al-`Ulūm”—sebuah karya monumental dalam bidang gramatika Arab—sebagai pendekatan pedagogis yang sistematis dan aplikatif di lingkungan pesantren.

Penelitian ini berfokus pada pengembangan materi pembelajaran Bahasa Arab yang tidak hanya menekankan aspek tata bahasa (nahwu-sharaf), tetapi juga keterampilan membaca kritis dan kontekstual terhadap teks-teks klasik. Modul ini dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan para santri di Pondok Pesantren Zubdatul Asrar NU Parepare, dengan orientasi utama agar mereka terampil membaca dan memahami kitab kuning secara mandiri dan mendalam.

Abdul Latief menjelaskan bahwa pendekatan berbasis al-Miftāḥ memberikan fondasi linguistik yang kokoh, serta memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih sistematis, aktif, dan terarah. “Santri perlu dibekali bukan hanya kemampuan teknis, tetapi juga logika gramatikal yang kuat agar dapat menangkap makna teks klasik secara utuh,” ungkapnya saat presentasi.

Sidang promosi ini dihadiri oleh para guru besar, dosen, mahasiswa pascasarjana, dan kalangan pesantren, yang menyambut baik temuan Abdul Latief sebagai kontribusi penting dalam dunia pendidikan Islam, khususnya pengajaran Bahasa Arab di pondok pesantren.

Setelah melalui sesi pertanyaan dan diskusi akademik yang tajam dan produktif, Abdul Latief dinyatakan berhak menyandang gelar doktor di bidang pendidikan Bahasa Arab. Sidang memutuskan bahwa disertasinya tidak hanya memenuhi standar ilmiah, tetapi juga membawa nilai praktis tinggi bagi pengembangan kurikulum pesantren masa kini.

Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi penguatan tradisi keilmuan pesantren sekaligus modernisasi pendekatan pembelajaran Bahasa Arab yang tetap berakar pada tradisi klasik namun adaptif terhadap kebutuhan zaman.

#DIAZ

Leave a Reply