
Program Studi Dirasah Islamiyah S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, 02 Juli 2025 – PPs UIN Alauddin Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak ilmuwan pendidikan berkualitas. Pada hari Rabu, 2 Juli 2025, sidang terbuka promosi doktor digelar dengan menghadirkan promovendus Putriyani S, yang sukses mempertahankan disertasinya berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Enrekang.”

Sidang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag., Direktur Pascasarjana UIN Alauddin, yang juga bertindak sebagai ketua sidang. Turut hadir para guru besar, dosen penguji, dan undangan yang memberikan apresiasi atas kontribusi akademik yang diusung promovendus dalam disertasinya.
Dalam paparannya, Dr. Putriyani mengungkap realita rendahnya capaian hasil belajar matematika di Madrasah Aliyah yang disebabkan oleh terbatasnya pendekatan yang memfasilitasi perbedaan gaya belajar siswa serta kurangnya sumber belajar yang relevan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, ia mengembangkan sebuah modul pembelajaran berdiferensiasi berbasis STEAM, yang tidak hanya memadukan keilmuan lintas bidang, tetapi juga dirancang sesuai kebutuhan peserta didik masa kini yang serba digital, kreatif, dan kolaboratif.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dan melibatkan peserta didik kelas XI dari tiga MA di Kabupaten Enrekang, yaitu MAS Muhammadiyah Kalosi, MAN Enrekang, dan MAS Guppi Buntu Barana. Modul dikembangkan dengan mengintegrasikan diferensiasi isi, proses, dan produk serta penyajian kontekstual STEAM melalui media bacaan, video, eksplorasi, proyek, dan penilaian autentik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul tersebut sangat layak, praktis, dan cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik serta kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). Modul ini mampu mendorong pembelajaran yang aktif, adaptif terhadap gaya belajar siswa, dan berbasis teknologi yang relevan dengan tantangan abad ke-21.
Dr. Putriyani juga menekankan bahwa pengembangan modul ini bukan hanya soal inovasi materi ajar, tetapi juga upaya mewujudkan transformasi pedagogik yang lebih inklusif dan memanusiakan proses belajar. “Melalui pendekatan diferensiasi berbasis STEAM, setiap peserta didik diberi ruang untuk berkembang sesuai potensinya,” tegasnya.
Sidang promosi doktor ditutup dengan tepuk tangan meriah dan ucapan selamat dari seluruh civitas akademika Pascasarjana. Gelar doktor yang diraih Putriyani S menambah daftar ilmuwan perempuan di bidang pendidikan matematika yang mengusung inovasi sebagai jalan pembaruan.
Dengan pencapaian ini, Dr. Putriyani diharapkan mampu menjadi motor penggerak perubahan di dunia pendidikan Islam, khususnya dalam mengembangkan perangkat ajar yang adaptif, relevan, dan berdaya guna bagi peserta didik madrasah di era transformasi digital dan integrasi ilmu.