Pascasarjana Online- Disertasi Ayat-Ayat Mugayarah Dalam Al-Qur’an, Analisis Sintaksis dan Makna, membawa Muhammad Naili meraih gelar doktor dalam bidang Pendidikan Bahasa Arab. Dia berhasil mempertahankan disertasi tersebut dan mendapat predikat Cum Laude dengan IPK 3.94.
Penelitian ini memiliki pokok masalah bagaimana sintaksis dan makna terhadap ayat-ayat Mugayarah Dalam Al-Qur’an.
Muhammad Naili mengungkapkan penelitian yang ia lakukan menggunakan beberapa pendekatan yaitu, pendekatan linguistik serta pendekatan tafsir sementara data penelitian dikumpulkan dengan mengutip, menyadur dan menganalisis ayat-ayat Mugayarah Dalam Al-Qur’an dengan menggunakan beberapa bentuk analisis, yaitu content analysis, concep analysis dan linguistik analysis terhadap sumber-sumber literatur yang relevan, kemudian di interpretasi secara tekstual, kontekstual dan intertekstual.
Salah satu kesimpulan hasil penelitiannya bahwa, penggunaan pendekatan bahasa Arab dalam Al-Qura’an tak luput dari teori dan kaidah-kaidah yang sudah di tetapkan, namun terkadang muncul perubahan. Para ahli nahwu berbeda pendapat dalam menafsirkan hal tersebut dan faktanya mengharuskan untuk mengkaji dan mencermati lebih dalam lagi terhadap ayat-ayat al-mugayarah al-nahwiyah dalam al-qura’an, sebagaimana ditemukan sebayak 40 ayat Al-Quran dengan jenis al-mugayarah al nahwiyah.
Menurut Muhammad Naili, Al-Qur’an dilihat dari kacamata sastra sangat penting. Oleh karena itu jika ingin menfasirkan Al-Qur’an maka terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah mengais nilai sastranya, kemudian disusul kedudukannya sebagai kitab petunjuk.
Penulis: Najamuddin.